Panwascam Pangakalan Kerinci Tertibkan Ratusan APK
Suami Selingkuh, Istri ASN Diskop Pekanbaru Ini Lapor ke BKPSDM
Hampir 1 Tahun Ngurus Pembatalan Biaya Haji Almarhum Ibunya, Perjuangan Asep Saefullah Masih Tertahan di PA Pelalawan
Pangkalan Kerinci (PelalawanPos.co)— Sungguh miris melihat nasib masyarakat kecil yang ingin mendapatkan hak nya sendiri di Pengadilan Agama (PA) Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan, Riau.
Salah satunya pria paruh baya bernama Asep Saefullah (53 tahun) dengan terseok-seok dari desa terpencil di Kecamatan Ukui itupun harus kembali dengan rasa kecewa.
Kondisi medis Asep Saefullah yang cukup memprihatinkan ternyata tidak membuat perspektif hakim menjadi lebih arif dan bijaksana dalam merespon suatu peristiwa yang dihadapkan.
Selain kesulitan berjalan, menurut pihak keluarga, Asep Saefullah juga mengalami kondisi psikis yang tidak sehat seperti orang pada umumnya.
"Boleh dibilang dia (Asep) ini udah gemblung, lah. Sudah capek kami ngurusi masalah (pembatalan haji almarhumah ibunya, red) ini sebenarnya. Kalau memang gak bisa yaudah lah," ujar saksi yang juga merupakan keluarga dari Asep Saefullah dilansir dari persadariau.com, Rabu (8/1/2025).
Menurutnya, pihak keluarga sudah berkali-kali mengupayakan selama hampir satu tahun ini untuk mengurus biaya pembatalan haji almarhumah ibunya. Namun banyaknya aturan administrasi hingga harus mendapatkan keputusan dari Pengadilan Agama, hingga saat ini sejumlah uang milik almarhumah ibunya tidak bisa diambil.
Untuk setiap kali pergi ke ibu kota demi mengurus hak nya, Asep harus merogoh kocek setidaknya Rp 1.000.000,-. Itu terhitung biaya travel pergi-pulang sebanyak 3 orang sebesar Rp 600.000,- dan biaya penginapan serta konsumsi Rp 350.000,-.
Tiga orang hakim yang merupakan perpanjangan tangan tuhan ternyata tidak semerta-merta memiliki belas kasih dalam menerima suatu persoalan manusia. Bagaimana mungkin pria paruh baya dengan kondisi medis seperti Asep Saefullah dicecar beragam pertanyaan memories.
"Saya ya gak paham ditanya waktu meninggalnya kapan, dah lama sekali pun. Ditanya nama utuhnya saya gak tau cuman nama panggilan saja," jawab Asep Saefullah dengan nada kesal.
Pria yang tidak tamat sekolah dasar itupun sempat terlihat takut dan emosi yang tidak terkontrol usai keluar dari ruang sidang sebelum kemudian ditenangkan oleh kerabatnya.
Asep Saefullah adalah anak asuh yang juga merupakan ponakan kandung dari almarhumah Maryati. Setelah kematian Maryati, Asep yang merupakan satu-satunya anggota keluarga yang masih hidup hendak mengurus pembatalan haji di Kemenag Kabupaten Pelalawan. Sayangnya aturan yang sulit membuat proses tersebut tidak bisa dilakukannya.
Uang setoran haji ibunya sebesar Rp 30 jutaan terpaksa hangus disebabkan banyaknya aturan yang menyulitkan ahli waris untuk mengambil apa yang seharusnya menjadi haknya.
Pihak Kemenag meminta pihak keluarga Asep Saefullah agar mengajukan permohonan terlebih dahulu ke Pengadilan Agama guna melengkapi persyaratan pengajuan pembatalan haji ibu asuhnya tersebut. ***
Ketua Komnas PA Riau dan Komnas PA Bengkalis Apresiasi Pengungkapan Kasus Penjualan Bayi oleh Polsek Lima Puluh
Duri (PelalawanPos.co)-Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komna.
Kejari Stop Penyelidikan Dana Hibah di BAZNAS Pelalawan
Pangkalan Kerinci (PelalawanPos.co)-Kejaksaan Negeri Pelalawan menghe.
Gugatan Riau Madani Ke PT RAPP, Pegiat Lingkungan Ingatkan Hakim Untuk Berpihak Taat Azas In Dubio Pro Natura
Pangkalan Kerinci (PelalawanPos.co) – Yayasan Riau Madani menggugat.
Diduga KUD Delima Sakti Miliki Sertifikat yang Statusnya Kawasan Hutan
Pangkalan Kerinci (PelalawanPos.co)-Aliansi Jurnalis Penyelamat Lingk.
Capaian Kinerja Kejari Pelalawan Tahun 2024, Kejari Azrijal: Terus Berbenah Tingkatkan Pelayanan dan Penegakan Hukum
Pangkalan Kerinci (PelalawanPos.co)- Kejaksaan Negeri Pelalawan memap.
Dugaan Layani Pengangsu BBM Bersubsidi, Ini Penegasan Ketua MPC PP Pelalawan
Pangkalan Kerinci ( PelalawanPos) -Berawal dari laporan masyarakat ke.