Meledak, Peserta Riau Edutech Campus Summit 2025 Penuhi Gelanggang Remaja
Panwascam Pangakalan Kerinci Tertibkan Ratusan APK
Suami Selingkuh, Istri ASN Diskop Pekanbaru Ini Lapor ke BKPSDM
Aksi Unjuk Rasa PHK PTSI Group APRIL di Bawah Terik Panas Matahari
Pangkalan Kerinci (PelalawanPos. Co) -Dibawah terik panas matahari massa dari perjuangan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten Pelalawan menyuarakan aspirasinya ke pihak PT. Transportasi PT. Prima Trasportasi Servis Indonesia (PUK SPDT PT. PTSI) di depan Pos 1 PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT.RAPP) Jalan Lintas Timur, Pangkalan Kerinci.
Aksi solidaritas buruh ini meminta kepada anak perusahaan APRIL Group itu meminta para pekerja yang di PHK sepihak bisa kembali bekerja, demi menghidupi anak dan istri mereka.
Orasi yang disampaikan, oleh koordinator lapangan itu salah satunya Tauhid Marifatullah meminta pihak perusahaan mempekerjakan saudara Nopri Hendra, Ketua PUK SPDT FSPMI PT. Prima Transportasi Servis Indonesia.
Selain Hendra, orator meminta pekerjakan kembali saudara Edwin, yang mengalami kasus kecelakaan kerja serta bayarkan upahnya yang belum dibayar selama dua bulan terakhir.
Lanjut Tauhid, pekerjakan kembali saudara Lahen Jusio Pak Pahan, mengalami insiden kecelakaan kerja beberapa bulan lalu dan pekerjakan kembali saudara Tri Sumanto, pekerja yang distandbykan. Serta Perusahaan wajib bertanggung jawab terhadap pekerja saudara Khoirudin.
"Apabila dalam 3x24 jam perusahaan tidak menanggapi permasalahan ini maka kami akan melakukan aksi besar-besaran di tingkat Provinsi, "ucapnya menyampaikan tuntut massa aksi di tengah-tengah terik panas matahari.
Sementara itu, Nofri Hendra Ketua PUK SPDT FSPMI PT. PTSI menjelaskan, sebelumnya pihaknya sudah melakukan Bipartit sebanyak 3 kali, namun dalam 3 kali pertemuan tidak satu pun dalam pertemuan tersebut yang mencapai kesepakatan alias gagal.
"Kami juga pernah melakukan aksi spontanitas didepan Pos 1 PT. RAPP April Grup dengan mendirikan pondok perjuangan, Baru-baru ini kami juga melakukan audensi yang dijembatani oleh Polres Pelalawan, tapi tidak satu pun jalan yang kami tempuh membuahkan hasil dan mencapai kata sepakat," tegas pria yang istiqomah perjuangkan hak-hak buruh ini.
Lebih lanjut pria yang terkena imbas saat memperjuangkan hak anggotanya yang di PHK ini, juga menyampaikan keluh kesah yang dialami dan dirasakan oleh teman-teman yang di PHK sepihak oleh PT. PTSI.
"Kami juga meminta agar perusahaan bertanggung jawab atas kesehatan karyawannya, jangan sampai terjadi seperti apa yang dialami oleh rekan kita Khoiruddin (39) seorang driver pengangkat kayu milik PT. Imelda Tanoto yang mengalami sakit serius sejak tahun 2021 dan tidak pernah mendapat perhatian ditempatnya bekerja," lanjutnya.
Ditambahkan Nofri Hendra, pihak manajemen PT. PTSI menyampaikan, hasil mediasi kemarin, dimediasi oleh Bapak Kapolres Pelalawan, untuk kasus Nofri Hendra tetap ikuti aturan ketenagakerjaan dan sudah didaftarkan di Dinas Ketenagakerjaan Pelalawan, maka lakukanlah Triparti.
"Undangannya telah kami terima dan besok akan melakukan mediasi, kita akan melakukannya karena aturannya seperti itu. Mengenai 3 orang itu, yang namanya Edwin, Lahen, Tri Sumanto ikuti saja prosedur yang ada di perusahaan karena secara status ketiga orang itu tidak kami keluar SK PHK tapi masih dalam investigasi. Saudara Edwin juga kami panggil, ditelpon dan di WA tidak ada jawaban dari yang bersangkutan padahal kami ingin menyelesaikan permasalahannya," ucap Nofri Hendra menyampaikan hasil mediasi kemarin di sampaikan PTSI.
Ditempat yang sama, Ketum SPDT FSPMI Pusat Iswan Abdullah mengatakan, terkadang tindakan HRD/Manager bisa membuat orang-orang seperti anda ter PHK karena dianggap merusak nama baik manejemen /perusahaan.
"Oleh karena itu langkah kami selanjutnya adalah akan membawa isu -isu yang tidak terselesaikan seperti ini ke tingkat nasional, kita tidak usah ego apalagi kita sama-sama pekerja, terkadang kita lupa kalau kita ini masih bekerja", tegas Ketum SPDT FSPMI Pusat kepada perwakilan manejemen PT. PTSI. (Tim)
Viral Isu Pintu Spillway PLTA Dibuka, BPBD: Tidak Benar! Level Air Masih Aman
Pangkalan Kerinci — Terkait beredarnya informasi di media sosial me.
Lansia 75 Tahun Ditemukan Meninggal di Sungai Kampar, Diduga Terjatuh dari Kamar Mandi Rakit
Pelalawan (PelalawanPos)— Warga Kelurahan Pelalawan dikejutkan deng.
Tragedi Ribuan Ikan Mati di Desa Sering, Tiga Kanal Limbah Industri Diduga Milik APRIL Group Disorot
Pelalawan (PelalawanPos.co) – Desa Sering beberapa pekan terakhir m.
Tim Sahabat Jumat Kunjungi Rumah Anak Yatim Korban Kebakaran di Pangkalan Kerinci
Pangkalan Kerinci (PelalawanPos)— Tim Sahabat Jumat kembali menunju.
Warga Temukan Seorang Pria Tewas di Kamar Kos Pangkalan Kerinci
Pangkalan Kerinci (PelalawanPos.co)– Warga Kecamatan Pangkalan Keri.








