Meledak, Peserta Riau Edutech Campus Summit 2025 Penuhi Gelanggang Remaja
Panwascam Pangakalan Kerinci Tertibkan Ratusan APK
Suami Selingkuh, Istri ASN Diskop Pekanbaru Ini Lapor ke BKPSDM
Kecelakaan Maut Santri Gontor di Sulteng, Salah Satu Korban Berasal Dari Pelalawan

Pelalawan (PelalawanPos.co)- Kecelakaan Bus Rappan Marannu yang ditumpangi Santri Gontor yang diduga karena rem blong di KM 4 Kebun Kopi, Desa Toboli, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada Rabu tanggal 3 Mei 2023.
Salah satu yang menjadi korban itu merupakan santri bernama Riski yang berasal dari Kabupaten Pelalawan dari pasangan Sugeng Pranyoto (47) dan Siti Suwartini (44) yang tinggal di Perumahan Bumi Asri RT 4/4, Pangkalan Kerinci Barat, Kawasan Bhakti Praja, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Dalam keadaan duka yang mendalam, Sugeng menceritakan, saat-saat terakhir berjumpa dengan putra sulungnya itu saat lebaran Idul Fitri kemarin.
"Iya, Riski pulang saat lebaran kemarin. Ada dua minggu dia di sini, dan baru pulang Rabu lalu tanggal 26 bulan April 2023. Kepulangan riski memang cepat karena dia sudah kelas akhir di pondok gontor, dan untuk persiapan magang ke ponpes gontor yang ada di indonesia," ungkap Sugeng, Kamis (4/5/2023).
Lanjut Ia menceritakan, kepulangan Riski ke pondoknya, mereka yang mengantarkan ke bandara dari Pekanbaru menuju Ponorogo, Jawa Timur (Jatim). Tak disangka, rupanya itulah pertemuan terakhir sang putra sulung dengan kedua orangtuanya.
Sesampainya, lima hari di pondok, Sugeng, Riski mengabarkan kalau dirinya tengah mengikuti pelatihan dari ustaz-ustaz senior untuk magang nanti.
"Terakhir Ia mengabarkan bahwa dia bersama-sama kawan-kawannya satu rombongan anak ponpes Gontor baru tiba di Makassar dari Jakarta naik pesawat," tuturnya.
Sampai di Bandara Makassar, kata Sugeng, dilanjutkan dengan naik Bus Rappan Marannu ke Ponpes Gontor Torokondo, Sulawesi Tengah yang mengalami kecelakaan maut terperosok ke jurang di Desa Toboli, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah.
"Sempat terbetik kekhawatiran di benak saya saat riski mengabarkan akan magang di Ponpes gontor di Sulteng, saya pikir magangnya di Ponpes gontor yang ada di jawa saja," ungkapnya.
"Saat komunikasi terakhir saat tiba di palu, masih di tangga, dan hendak naik bus menuju lokasi magang di Ponpes gontor, torokonndo, arah ke posso. Komunikasi terakhir itu, saya sempat bilang ke anak saya untuk hati-hati dan jangan lupa berdoa," lanjutnya.
Informasi awal yang diterima istrinya, kecelakaan maut itu tidak ada yang meninggal, dan itu membuat Sugeng lega.
Selang satu jam kemudian, sang istri kembali menelpon sambil nangis-nangis saat mengabarkan putra sulung mereka yang busnya mengalami kecelakaan maut itu, menjadi salah satu dari tiga korban yang meninggal dalam kecelakaan itu.
"Terasa lolos semua tulang saya, bang, mendengar kabar itu. Macam bernapas hanya dengan satu paru-paru saja, bang. Segala kesedihan tumpah saat itu, sesak dada nih, bang," ujarnya.
Kenang Sugeng, Riski termasuk anak yang penurut. Saat di libur lebaran kemarin, tiap ditawari makan, Riski tak banyak mintanya, dia hanya mengatakan terserah saja.
Keinginannya ke pondok Ponpes Gontor di Ponorogo, Jatim, meski harus jauh dari orangtuanya, adalah murni keinginan Riski sendiri. Tak ada paksaan sama sekali dari mereka selalu orangtua.
"Libur lebaran kemarin saja, saat Ramadan, kalau ditanya mau buka pakai apa, selalu jawabannya terserah saja. Anaknya benar-benar tak merepotkan," kenang Sugeng.
Ditanya soal kenangan khusus atau semacam firasat yang dirasakan Sugeng saat Riski libur Idul Fitri kemarin, Sugeng tak merasakan apapun bahkan firasat sekecil apapun.
Hanya saja Sugeng sempat heran juga saat Riski belajar mobil, ternyata dia cepat sekali bisa. Bahkan saat lebaran mereka bertandang ke saudara di Taluk Kuantan, Riski yang menjadi supirnya.
"Obrolan lain yang saya kenang dengan anak saya, saat riski mengatakan sebenarnya dia ingin mengabdikan dirinya di gontor pusat, dia mohon doa restunya pada kami. Selaku orangtua, kami merestuinya seraya mengatakan, ayah dan ibu selalu mendoakan yang terbaik bagi, mas. Apa yang terbaik dari Allah, itulah yang terbaik bagi mas," ujar Sugeng mengenang kembali percakapan terakhir dengan sang anak.
Tak lama dari situ, Riski kembali mengabarkan kalau dirinya ditugaskan mengabdi di Ponpes Gontor di Posso, Sulteng. Kabar dari anaknya itu tak dipungkiri sempat menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Sugeng, sampai anaknya berangkat dan kemudian dinyatakan menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut itu.
"Tapi saya pasrah dan tawakal pada Allah. Cita-citanya lepas dari Pondok dia ingin kuliah di jakarta, biar bisa kumpul dengan adiknya yang ada di bekasi," katanya.
Saat ini, dari informasi ustaz pendamping anaknya, jenazah Mohammad Riski Pratama akan tiba di Pangkalan kerinci, Jumat (5/5/2023) besok sekitar pukul 08.00 WIB. Saat ini, sang istri yang tengah tugas di Kuala Kampar, tengah perjalanan menuju Kerinci.***
Perusahaan di Wilayah Lesung dan Kerumutan Tutup Mata Atas Rusaknya Akses Jalan, HIPMAKER Sayangkan Lambatnya Tanggung Jawab Perusahaan
Kerumutan (PelalawanPos.co) - Kehadiran perusahaan-perusahaan yang be.
Kondisi Terkini Korban Hilang Tragedi di Sungai Segati, Kapolres AKBP Afrizal Asri: Korban Sudah Ditemukan Semua
Langgam (PelalawanPos.co) -Hari ini tim SAR gabungan terus melakukan .
Truk Colt Diesel Bawak Penumpang 32 Orang Terjun Ke Sungai Segati, Ini Penjelasan Pihak PT NWR
Langgam (PelalawanPos.co)-Viralnya Truk Colt Diesel yang membawa penu.
Bikin Gaduh, Lagi-Lagi Balap Motor di Perkantoran Bakti Praja Pelalawan Kembali Berujung Perkelahian
Pangkalan Kerinci (PelalawanPos.co) - Belum lama beberapa bulan lalu .
Alami Cacat Bekas Luka Bakar, Komnas PA Pelalawan Dampingi Pengobatan Bocah 4 Tahun
Bandar Petalangan (PelalawanPos.co)-Nasib malang dialami bocah peremp.
Banjir di Sungai Kampar Pangkalan Kerinci Berangsur Surut
Pangkalan Kerinci (PelalawanPos.co) -Banjir besar yang melanda sejuml.