Meledak, Peserta Riau Edutech Campus Summit 2025 Penuhi Gelanggang Remaja
Panwascam Pangakalan Kerinci Tertibkan Ratusan APK
Suami Selingkuh, Istri ASN Diskop Pekanbaru Ini Lapor ke BKPSDM
Sumut–Sumbar–Aceh Dilanda Bencana Besar: IMM Riau Bergerak dan Mendesak Pemerintah Pusat Tetapkan Status Bencana Nasional
Sumatra (PelalawanPos)— Gelombang bencana hidrometeorologi kembali melanda Pulau Sumatera. Hujan ekstrem yang dipicu Siklon Tropis KOTO serta bibit siklon 95B menyebabkan banjir, longsor, dan angin kencang yang memorak-porandakan wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, hingga Aceh. Rentetan bencana sejak akhir November 2025 ini menimbulkan kerusakan masif, korban jiwa, serta ribuan warga terpaksa mengungsi.
Di Sumatera Utara, setidaknya 24 warga dilaporkan meninggal dunia, sementara puluhan lainnya mengalami luka ringan hingga luka berat. Lima warga masih dalam pencarian. Bencana menyapu sedikitnya sebelas kabupaten termasuk Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Pakpak Bharat, Kota Sibolga, hingga Nias Selatan. Puluhan titik longsor dan banjir terus bertambah tiap jam seiring intensitas cuaca ekstrem yang belum mereda.
Di Sumatera Barat, bencana meluas hingga mencakup tiga belas kabupaten/kota. Di Kota Padang, lebih dari 27.000 warga terdampak banjir yang datang mendadak saat malam hari, merendam pemukiman dan fasilitas umum. Pemerintah provinsi telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari. Sementara itu, estimasi kerugian materiil sementara mendekati Rp5 miliar dan diperkirakan masih meningkat seiring pendataan lanjutan.
Aceh turut mengalami bencana dalam skala besar. Sebanyak 1.497 warga mengungsi dan total 46.893 jiwa terdampak banjir serta longsor yang menghantam sembilan kabupaten/kota. Daerah paling parah meliputi Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Singkil, Gayo Lues, Aceh Selatan, dan Kota Langsa. Pemerintah Kota Lhokseumawe telah menetapkan status Siaga Darurat Banjir dan Longsor.
Di tengah kesibukan evakuasi, pemandangan kayu-kayu gelondongan yang terbawa arus sungai menjadi pengingat keras bahwa kerusakan ekologis telah mencapai titik kritis. Deforestasi dan praktik ilegal logging yang selama ini menjadi isu laten kini tampil nyata di hadapan publik.
DPD IMM Riau menilai bahwa bencana ini bukan sekadar fenomena alam, melainkan akibat dari kejahatan ekologis sistemik yang dibiarkan terjadi selama bertahun-tahun. Kerusakan hutan yang masif telah menghilangkan benteng alami yang seharusnya melindungi masyarakat dari banjir dan longsor.
“Kita tidak boleh lagi memaknai ini sebagai bencana alam murni. Ada jejak panjang perusakan hutan di balik semua ini, dan konsekuensinya kini menimpa rakyat,” tegas DPD IMM Riau dalam pernyataan resminya.
Melihat skala kerusakan lintas provinsi, jatuhnya korban jiwa, dan keruntuhan ekosistem, DPD IMM Riau menilai bahwa kapasitas penanganan daerah sudah jauh terlampaui. Karena itu, IMM Riau mendesak pemerintah pusat menetapkan status Darurat Bencana Nasional.
“Penetapan status ini bukan hanya administratif, tetapi langkah strategis agar seluruh sumber daya negara—TNI, Polri, BNPB, dan kementerian teknis—dapat turun secara masif dan terkoordinasi. Penundaan hanya akan memperburuk situasi,” tegasnya.
Sejalan dengan desakan politik, IMM Riau juga mengambil langkah nyata. Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (SPM) DPD IMM Riau diinstruksikan untuk segera melakukan konsolidasi aksi solidaritas lintas daerah.
Kabid SPM DPD IMM Riau, Muhammad Irfan, akan memimpin penggalangan dana pada esok hari, bekerja sama dengan LAZISMU dan organisasi kemahasiswaan lainnya. Aksi ini melibatkan seluruh kader IMM se-Riau untuk membantu korban yang kehilangan rumah, harta benda, maupun anggota keluarga.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat bergotong royong. Solidaritas adalah kekuatan terbesar kita saat bencana,” ujar pernyataan IMM Riau.
Di tengah duka panjang yang menyelimuti Sumut, Sumbar, dan Aceh, DPD IMM Riau menyampaikan belasungkawa mendalam kepada seluruh korban.
Ketua DPD IMM Riau, Alpin Jarkasi Husein H, menegaskan bahwa perjuangan keadilan ekologis adalah bagian dari dakwah kemanusiaan.
“DPD IMM Riau berdiri bersama para korban. Keadilan ekologis adalah wujud keadilan sosial. Bencana ini menuntut kita untuk tidak hanya berbicara, tetapi bekerja dan bergerak,” ungkapnya.***
SDN 009 Plus Kuala Terusan Cetak Prestasi Beruntun, Wakili Riau di Lomba Pidato Nasional
Pelalawan (PelalawanPos) — Prestasi luar biasa kembali ditorehkan S.
Ketum KMPKS Desak Presiden Prabowo Tetapkan Sumatra sebagai Daerah Bencana Nasional
Sumatra (PelalawanPos)— Ketua Umum Kesatuan Mahasiswa Peduli Kebija.
Ketum AJPLH Soroti Dugaan Pelanggaran Berat IPAL PT Adei di Pelalawan
Pelalawan (PelalawanPos.co)– Ketua Umum Aliansi Jurnalis Penyelamat.
SMAN 2 Pangkalan Kerinci Raih Juara 2 Nasional Lomba Kriya, Harumkan Nama Pelalawan di Kancah Pendidikan Indonesia
Pelalawan (PelalawanPos.co)– Prestasi membanggakan kembali ditorehk.
Peringati Hari Pohon Sedunia, EMP Bentu dan Musim Mas Support YPPLHI Tanam 100 Batang Pohon di Pelalawan
Pelalawan (PelalawanPos.co)– Dalam rangka memperingati Hari Pohon S.
Pelalawan Sabet Dua Penghargaan Bergengsi di API Award 2025 Kalimantan Barat
Kalimantan Barat (PelalawanPos)– Kabupaten Pelalawan kembali menore.








