Meledak, Peserta Riau Edutech Campus Summit 2025 Penuhi Gelanggang Remaja
Panwascam Pangakalan Kerinci Tertibkan Ratusan APK
Suami Selingkuh, Istri ASN Diskop Pekanbaru Ini Lapor ke BKPSDM
Pinjol Ilegal Marak karena Kurangnya Alternatif Masyarakat Dapat Pinjaman Uang
PelalawanPo.co- Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno berpendapat kondisi kebutuhan masyarakat yang begitu besar dan tidak diimbangi dengan suplai ketersediaan dana telah menyebabkan biaya meminjam (borrowing costs) cenderung tinggi.
Berbagai layanan pinjaman online (pinjol) menjamur, termasuk yang ilegal. Apalagi, keadaan seperti itu juga diperparah dengan kurangnya alternatif bagi masyarakat, khususnya kalangan ekonomi ke bawah, mendapatkan pinjaman uang.
“Masalah masyarakat kita itu selain terdampak kemiskinan tidak ada pula alternatif, maka kita perlu menyediakan alternatif itu,” ujar Hendrawan.
Lebih lanjut legislator dapil Jawa Tengah X itu melanjutkan, jika melihat problem pinjol ilegal dari perspektif suplai, maka salah satu solusinya ialah dengan memperbanyak suplai dana segar dengan menurunkan suku bunga pinjaman. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pengawas juga harus mampu berperan lebih dalam mengatasi problem pinjol ilegal di tengah masyarakat ini.
“Kenapa tidak OJK membuat unit pelayanan persis di tengah-tengah pasar,” sebut Hendrawan. Sehingga, para pedagang kecil dan masyarakat banyak dapat terbantu dengan informasi dari pengawas lembaga keuangan tersebut. Peran literasi dengan OJK turun langsung ke tengah masyarakat tersebut dinilai sangat diperlukan saat ini.
Menurut Hendrawan, OJK juga dapat lebih mendorong perannya mengingat regulasi yang mengatur wewenang dan kuasa lembaga itu sudah diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Dalam beleid itu OJK memiliki fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan terintegrasi terhadap seluruh sektor keuangan termasuk lembaga pembiayaan seperti pinjol.
Hendrawan juga menilai, dalam situasi digitalisasi yang masif di tengah masyarakat saat ini menyebabkan berbagai kebutuhan hadir secara instan, begitupula terkait utang alias pinjaman.
Namun politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu mewanti-wanti, dikala keinginan memperoleh pinjaman cepat tersebut juga hadir pelaku kejahatan yang menggunakan teknologi digital agar juga cepat menjadi kaya.
“Jadi kewaspadaan juga harus dilakukan agar tidak menjadi korban kejahatan teknologi digital,” demikian Hendrawan.**
Pemkab Pelalawan Salurkan Bantuan Lanjutan untuk Korban Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar
PELALAWAN (PelalawanPos)– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan k.
DPD Gerakan Rakyat Pelalawan Galang Dana untuk Korban Bencana Alam di Sumatera
Pangkalan Kerinci (PelalawanPos)- Organisasi kemasyarakatan (Ormas) D.
400 Guru Ngaji di Pelalawan Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan melalui Program SERTAKAN
Pelalawan (PelalawanPos)– Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang.
Warga Desa Sering Galang Donasi, Dua Pickup Pakaian dan Rp 8 Juta Disalurkan ke Baznas Pelalawan
Pelalawan (PelalawanPos) — Pemerintah Desa Sering bersama PKK, Maje.
HUT ke-5, Persadariau.co.id Gelar Bakti Sosial Bagikan Sembako untuk Janda Kurang Mampu di Pangkalan Kerinci
PELALAWAN (PelalawanPos ) — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Ta.
Ketika Kepedulian Menyapa: Kisah RT Aan dan Sahabat Jumat Menopang Harapan Warga
PelalawanPos.co- Sebuah sudut Jalan Sekolah, Kelurahan Pangkalan Keri.








