Kanal

Pasca Banjir Besar di Pelalawan, Ketua FORMASKAR Pertanyakan Tanggung Jawab PLTA Koto Panjang

Pangkalan Kerinci (PelalawanPos.co) -Pasca banjir besar yang berulang-ulang setiap tahunnya telah meluluhlantakkan perekonomian masyarakat di Pelalawan yang berada di pinggiran sungai Kampar.

Bahkan pada sektor pertanian masyarakat mengalami kerugian yang cukup besar sehingga berakibat terhadap hasil yang didapat, terlebih lagi peralatan rumah tangga masyarakat mengalami kerusakan yang berakibat kerugian besar dialami masyarakat. 

Banjir besar di Pelalawan ini diduga terjadi atas kiriman air waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang, sehingga air sungai meluap dan merendam ribuan rumah masyarakat Pelalawan.

Oleh sebab itulah, Ketua Forum masyarakat Peduli Sungai Kampar (FORMASKAR) Siswanda HM mengkritisi dan meminta pertanggung jawaban PT. PLN dalam memberikan bantuan kepada masyarakat korban banjir di pinggiran sungai Kampar Pelalawan, Sabtu (1/3/2025).

" PT. PLN harus bertanggung jawab atas musibah yang terjadi karena efek dari pembukaan pintu pelimpah PLTA Koto panjang mengakibatkan banjir dan menimbulkan kerugian materi bagi masyarakat," ucap Siswanda HM kepada awak media.

Disamping itu, Siswanda juga menjelaskan bahwa PT. PLN itu merupakan bisnis oriented, karena itu perseroan ada kewajiban untuk mengeluarkan CSRnya. Tentunya, diharapkan ada tanggung jawab dari PT. PLN.

"Kerugian materi yang disebabkan dibukanya pintu pelimpah PLTA Koto Panjang ada dari beberapa faktor kerugian, adanya penyebrangan berbayar, kebun yang rusak, ternak yang mati, rumah yang terendam banjir, peralatan rumah tangga rusak, wabah penyakit dan bahkan korban nyawa," jelas Siswanda.

"Oleh karena itu, kami mempertanyakan dana CSR PT. PLN kemana saja?  atau sebaiknya diaudit," tegas pemuda vokal menyampaikan kebenaran ini. ***

Ikuti Terus Pelalawanpos

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER