Meledak, Peserta Riau Edutech Campus Summit 2025 Penuhi Gelanggang Remaja
Panwascam Pangakalan Kerinci Tertibkan Ratusan APK
Suami Selingkuh, Istri ASN Diskop Pekanbaru Ini Lapor ke BKPSDM
OPINI
Mahasiswa Kritis Atau Tidak Sama Sekali
Pada tahun tahun 1950-an sampai puncaknya pada tahun 1998 begitu banyak kontribusi yang diberikan mahasiswa terhadap bangsa ini.
Mahasiswa berkumpul bersama menyatukan kekuatan memperjuangkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dulu pergerakan mahasiswa dalam aksi demo, aksi damai, aksi unjuk rasa, dengan itulah cara mahasiswa menunjukan beberapa bukti sikap kritisnya.
Dengan atas nama rakyat, mahasiswa menyatukan kekuatannya, untuk bagaimana bisa memperjuangkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Begitu banyak dinamika-dinamika di negeri ini yang mahasiswa hadapi, berkat semangat dan kekompakan dari mahasiswa, akhirnya segala hal mampu terlewati dengan baik.
Hal yang serupa dulunya banyak mahasiswa di Pelalawan pada masanya yang amat kritis. Namun hari ini seperti ada pergeseran makna dari kata mahasiswa.
Sedikit demi sedikit banyak mahasiswa yang lupa akan peran dan fungsinya. Yang terjadi hari ini, mahasiswa hanya fokus pada satu bidang yang dijalani saja, dengan alasan ingin mendapatkan nilai yang tinggi.
Tentunya, anggapan yang tersebar bahwa mahasiswa yang memperoleh nilai tinggi dianggap sebagai sosok yang pintar. Tidak peduli masalah disekitar masyarakat asal mereka duduk nyaman di ruangan, katanya lagi fokus belajar.
Tak hanya itu, begitu banyak mahasiswa pada saat ini yang disibukkan dengan hiburan semata seperti halnya karokean, party dan bermain game.
Oleh karenanya mahasiswa telah mengalihkan peran dan fungsi mahasiwa yang sesungguhnya, yang sudah tergantikan dengan berkumpul di warung kopi sambil wifian untuk bisa bermain game.
Masih begitu banyak aktifitas mahasiswa saat ini yang keluar dari peran dan fungsinya. Sepertinya, menjadi mahasiswa yang sesungguhnya adalah masalah bagi mahasiswa lainnya. Perlu adanya kesadaran kolektif dalam menyikapi masalah ini.
Yang harus kita sadari bersama, kita sekarang bukan lagi siswa biasa, kita adalah mahasiswa yang sudah terbiasa untuk lantang berbicara dan berani menyuarakan kebenaran di hadapan penguasa.
Jangan hanya sekedar kita menggaung-gaungkan bahwasannya mahasiswa adalah agen of change, agen of control dan lain sebagainya, namun kita masih bersikap apatis terhadap masyarakat.
Kita masih takut ketika berhadapan dengan para penguasa. Jangan sekedar berlagak politisi, tapi masih ciut ketika dihadapkan dengan penguasa.***
Penulis : Es
BEM ITP2i Bersama IPMKL Gelar Gerakan Mahasiswa Menanam di Desa Segati
Pelalawan (PelalawanPos)— Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Teknol.
Naufal Yudistira Resmi Pimpin IPMR-KP Yogyakarta Periode 2025–2026
Yogyakarta (PelalawanPos)– Ikatan Pelajar Mahasiswa Riau Kabupaten .
Camat Langgam Apresiasi Bantuan Pendidikan Rp100 Juta dari PT EMP
Langgam (PelalawanPos)-Manajemen PT Energi Mega Persada (EMP) menyalu.
Komnas PA Pelalawan Berikan Edukasi Hukum Perlindungan Anak kepada Kepala Sekolah
Teluk Meranti (PelalawanPos)- Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan A.
IMAPPEL Sumbar Sukses Gelar Penyambutan Mahasiswa Baru Pelalawan Tahun 2025
Padang (PelalawanPos)– Ikatan Mahasiswa Pelajar Pelalawan (IMAPPEL).
LAMR Pelalawan Turun ke Kerumutan, Tanamkan Nilai Budaya Lewat Tunjuk Ajar Melayu
Kerumutan (PelalawanPos) – Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupate.








