Kanal

Mitigasi Konflik Satwa Liar Desa Tanjung Air Hitam, Ini Penjelasan KSDA Riau

PELALAWANPOS.COM-Laporan hasil mitigasi terkait merespon berita konflik satwa liar dengan manusia di Desa Tanjung Air Hitam, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau, Selasa (2/3/2021).

Dalam mitigasi dipimpin langsung Tim Balai Besar KSDA Riau bersama Kapolsek Kerumutan, Iptu Fajri SH MH dan Kepala Desa Tanjung Air Hitam, Erpan melakukan pemeriksaan lokasi TKP, dan tidak dapat melihat bekas jejak atau cakaran satwa yg dikabarkan sebelumnya adalah seekor harimau sumatera.

Dalam klarifikasi melalui WhatsApp yang disampaikan Tim BKSDA menjelaskan bahwa kronologis peristiwa terjadi pada hari Sabtu 27 Februari 2021, sekira pukul 09.00 WIB berdasarkan keterangan dari anak korban bernama Jamilus. 

Lokasi TKP merupakan kebun karet dan di sekitarnya terdapat semak belukar serta kebun masyarakat lainnya. Tempat TKP kurang lebih 500 meter dari rumah korban. Jarak lokasi TKP dari SM Kerumutan kurang lebih 18 kilometer.

Korban bernama Simi (wanita) berumur 64 tahun, bersama cucunya bernama Habibie berumur 20 tahun. Saat kejadian, korban akan mengambil perangkap ikan di kanal, sedangkan sang cucu saat yang sama sedang menderes karet.

Foto: Tim KSDA Riau bersama Polsek Kerumutan mengambil Keterangan Terkait Konflik Satwa Liar dengan Manusia.

Selanjutnya, Tim BKSDA Riau mengumpulkan keterangan langsung dari korban dan diperoleh data bahwa secara kenampakan fisik, satwa tidak ada belang, Tubuh satwa berwarna hitam, Tidak kelihatan muka dan ekor satwa tersebut.

Dan bila dilihat dari pola serangan, diduga bukan satwa harimau sumatera, 
sesuai dengan kesaksian korban yg langsung disamaika kepada kami (tim mitigasi). Informasi lanjutan, yaitu ketika saat dilakukan pemeriksaan oleh bidan desa, hanya terlihat benturan benda tumpul pada bagian mata dan pelipis korban, tidak ada bekas cakaran atau gigitan satwa.

Selain itu, dari keterangan korban yang dirasakan berupa dorongan dari belakang, lalu korban jatuh dan terlentang. Kemudian cucu korban datang membantu korban setelah beberapa saat dipanggil oleh korban. 

"Keterangan yang didapat dari cucu korban, bahwa satwa yang terlihat berwarna hitam tetapi kelihatan samar dari antara semak belukar," kata Kabid wilayah 1 KSDA Riau, Andri Hansen Siregar S.Hut.T M.Sc melalui pesan WhatsAppnya.

"Tim akan memasang kamera jebak, untuk memastikan jenis satwa yg berada di sekitar TKP," lanjutnya.

Ia juga menghimbau agar masyarakat tidak memasang jerat atau umpan di lokasi yang berpotensi menjadi wilayah jelajahnya satwa. Bila akan melakukan aktivitas, diupayakan agar tidak sendirian ke kebun atau ke hutan.**

Sumber : KSDA RIAU
Penulis : RH
Ikuti Terus Pelalawanpos

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER