Kanal

BEBEK LUMPUH ATAU NENEK LUMPUH?

PelalawanPos.co-Bebek Lumpuh memiliki makna berkurangnya kekuasaan atau pengaruh dalam proses pembentukan sebuah arah baru atau keputusan baru dalam iklim politik disebuah negara dari seorang kepala negara, bebek lumpuh dapat pula diartikan kepala negara mulai ditinggalkan oleh partai pendukungnya yang harus fokus berbenah dan mengumpulkan segala sumberdaya untuk pertarungan politik yang akan segera dihadapi.

jika dahulu SBY diakhir masa pemerintahannya sangat ketara terjangkit syndrome bebek lumpuh, lantas kemudian apakah syndrome tersebut berlaku juga pada presiden jokowi?

Jika jokowi tidak terjangkit syndrome bebek lumpuh maka kekuasaan dan pengaruhnya akan terasa masih sangat kuat dalam menentukan hasil kontestasi pemilihan presiden yang akan segera berlangsung, lantas dimasa posisi megawati sebagai pimpinan PDI-P yang seharusnya berpengaruh signifikan dalam percaturan kontestasi pemilihan presiden, bukan malah jokowi yang dari dulu digaungkan sebagai petugas partai PDI-P yang justru secara terang-terangan menampakan pengaruhnya dan mengambil tempat berseberangan dengan pimpinannya di partai yaitu megawati.

Hari- hari ini sudah mulai terkonfirmasi pertanyaan siapakah yang sudah lumpuh, bebek atau nenek?

Nenek merupakah sosok yang menggambarkan keteduhan yang menaungi semua keresahan yang senantiasa tegas dan lantang menentang segala macam bentuk keburukan dan kezaliman, megawati adalah sosok yang pantas untuk mewakili figur sebagai nenek bangsa, selain menjadi salah satu tokoh wanita paling berpengaruh di dunia tapi juga seorang wanita tangguh yang telah menggoreskan tinta perjuangan bersejarah dalam perjalanan indonesia khususnya dalam meruntuhkan otoritarianisme soeharto dengan orde barunya.

Sejarah peradaban indonesia sebagai sebuah negara menempatkan megawati sebagai tokoh yang sangat signifikan berpengaruh dalam pembentukan arah perjalanan indonesia, dengan mesin politik sebesar PDI-P, megawati selalu melukiskan warna merah disetiap tatanan pemerintahan baik dilevel daerah maupun level pemerintah pusat.

10 tahun belakangan tidak terbantahkan bahwa PDI-P adalah sebuah  mesin  politik besar paling efektif dalam memenangkan pertarungan politik dalam rangka memperebutkan kekuasaan.

Menjawab pertanyaan apakah nenek bangsa telah lumpuh atau masih berpengaruh dapat dicermati dengan peristiwa yang hari-hari ini mengejutkan banyak pihak, dimana MK memutuskan batas usia wakil presiden yang dipandang banyak pihak merupakan jalan bagi darah daging jokowi untuk menjadi pendamping prabowo dalam kontestasi pemilihan presiden 2024.

Proses yang terjadi di MK menggambarkan bahwa teori BEBEK LUMPUH tidak berlaku bagi jokowi, Jokowi dipandang banyak pihak melakukan segala macam manuver politik dalam rangka melanggengkan hegemoni kekuasaan yang ingin diturunkan ke darah dagingnya yaitu gibran, terlalu banyak kontroversi mulai dari munculnya kaesang sebagai ketua umum PSI kemudian adik iparnya yang notabene Ketua MK selalu mengambil keputusan yang sejalan dengan upaya pelanggengan kekuasaan trah jokowi, belum lagi soal upaya jokowi 3 periode, kemudian upaya dari menko maritim dan investasi luhut binsar panjaitan dengan BIG DATA yang diklaim menginginkan jowoki memerintah sampai 15 tahun.

Dinamika ini dirasa cukup untuk menggambarkan bahwa jokowi bukanlah BEBEK LUMPUH, tapi mungkin saja bisa menjadi LION KING apabila Gibran benar-benar menjadi pendamping prabowo dan memenangkan kontestasi Pemilihan presiden 2024.

Rangkaian peristiwa yang menghebohkan indonesia hari-hari ini seakan akan sengaja dihindari oleh nenek bangsa, sebagai seorang figur nenek bangsa megawati sekalipun tidak pernah mengeluarkan pernyataan tegas dan lantang terkait manuver politik yang terjadi diseputaran trah jokowi.

Sang nenek tidak lagi keras dan meledak-ledak seperti biasanya, hanya poin-poin kritik tipis-titis yang keluar dari gerbong PDI-P lewat beberapa juru bicara partai yang cenderung bermain aman dalam mengeluarkan statement terkait manuver trah jokowi.

Mengingat Trah jokowi merupakan produk dari PDI-P, seharusnya ada langkah kongkrit dan pernyataan serta tindakan tegas dari nenek bangsa ketika negara dihebohkan dengan peristiwa politik yang dianggap sebagai upaya pelanggengan hegemoni kekuasaan jokowi.

Penting bagi megawati untuk merespon secara eksklusif guna menjaga marwah dan kredibilitas megawati sebagai nenek yang super power, bukan nenek yang lumpuh karena berhasil dikelabui oleh produk politik terbaiknya yaitu jokowi. Melodi politik yang dimainkan jokowi sangat ketara menggambarkan penghianatan terhadap perjuangan mengawati dan PDI-P yang mengusung jargon nasionalisme demokratis yang alergi dengan politik dinasti.

PDI-P juga sangat teguh memegang paradigma kaderisasi sebagai alat ukur dalam menentukan pemimpin, bukan pemimpin karbitan yang dihasilkan dari upaya politik dinasti dari sang bebek yang nyata-nyata tidak lumpuh.

Cukup tinggi kekhawatiran yang muncul bila presiden dan wakil presiden yang terpilih merupakan pasangan yang lahir dari praktek-praktek percaturan politik busuk dengan campuran bumbu persekongkolan haram antara kekuasaan dengan institusi yudikatif yang nyata-nyata disiapkan dari sebuah keluarga yang haus terhadap kekuasaan.

Sejarah akan mencatat peristiwa ini dengan sangat tegas dan keras sebagai bentuk pristiwa paling mengkhianati semangat demokrasi yang sudah lama diperjuangkan oleh bangsa. 

Ayo nek, nenek belum lumpuh.....

Penulis : DINDA, SP.,S.Sos., M.Si.
Departemen Ilmu Politik dan Pemerintahan Universitas Jambi

Ikuti Terus Pelalawanpos

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER