Diduga Anggota Satpol PP Pekanbaru Jadi Korban Pengeroyokan Cewek Aplikasi MIChat

Senin, 04 Oktober 2021

Parapelaku Pengeroyokan

PelalawanPos.co- Korban pengeroyokan di salah satu hotel di Pekanbaru, Senin (4/10/2021) dini hari diduga anggota Satpol PP Kota Pekanbaru. Korban berinisial AS ini dikeroyok usai melakukan order cewek melalui aplikasi MIChat.

Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Iwan Simatupang ketika dihubungi mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Namun, jika itu benar, ia menyebut persoalan itu masalah pribadi oknum, bukan institusi.

"Belum (tahu). Ya urusan pribadi dia lah itu, kok kita yang ikut campur. Kalaupun oknum Satpol tapi kan urusan pribadi dia," kata Iwan.

Namun, jika ada laporan ke instansi Satpol PP terkait oknum itu, Ia berjanji akan memproses. "Tapi kalau masalah etika nanti, kalau ada laporan ke kita, kita proses," tegasnya. 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Pekanbaru Kota menangkap tujuh orang terduga pelaku pengeroyokan terhadap AS alias Ade. Korban babak belur di wajah.

Ketujuh pelaku berinisial MF alias Lana, seorang perempuan, dan enam teman laki-lakinya, ID alias Ilham, TP alias Tito, RG alias Rizki, HK alias Hengki, DM dan F. Mereka diamankan ke Polsek Pekanbaru Kota.

Kapolsek Pekanbaru Kota, AKP Josina Lombiombir, mengatakan pihaknya mendapatkan laporan dari pihak Red Planet Hotel di Jalan Tengku Zainal Abidin bahwa ada pengeroyokan, Senin (4/10/2021). Kemudian tim turun ke lokasi mengamankan tujuh orang pelaku.

"Terjadi perkelahian antara orang yang order di aplikasi MiChat dengan segerombolan (rekan) dari wanita itu. Lalu kami amankan dan bawa ke Polsek Pekanbaru Kota," ujar Josina.

Josina menjelaskan, pengeroyokan berawal ketika korban AS sekitar pukul 00.30 WIB, check ini di Hotel Red Planet Pekanbaru. Kemudian pelapor dengan menggunakan aplikasi MiChat berkenalan dengan seorang perempuan bernama Citra, dan menawarkan jasa esek-esek dengan bayaran short time Rp600 ribu.

Selanjutnya, korban menjemput perempuan yang dipesannya ke lantai 1 Hotel Red Planet. Kemudian, keduanya menuju lantai 4 dan masuk ke dalam kamar, tapi tiba-tiba korban membatalkan pesanan karena tidak sesuai dengan foto di aplikasi MiChat.

Tidak terima, perempuan yang dibawa AS memaksa membuka dompet korban dan mengambil uang milik korban senilai Rp195.000. Korban meminta dompetnya dikembalikan tapi perempuan berinisial MF itu tidak mau mengembalikannya.

"Pelaku lalu menghubungi temannya RG, dan menyampaikan, minta tolong bahwa ia diperkosa," ujar Josina.

Karena dompetnya tidak dikembalikan, korban AS mengambil dan mengamankan Hp milik MF. Tidak lama kemudian datang 6 orang laki laki, teman MF lalu melakukan pengeroyokan terhadap korban.

Kemudian, sekitar pukul 05.00 WIB, pihak sekuriti hotel menghubungi pihak kepolisian Polsek Pekanbaru Kota. "Tim turun ke TKP dan mengamankan para pelaku pengeroyokan," tutur Josina.

Korban mengalami luka di bagian wajah lalu dibawa ke Polsek Pekanbaru Kota dan akan dibawa ke RS Bhayangkara Pekanbaru untuk penanganan medis.

Josina mengingatkan masyarakat agar lebih hati-hati menggunakan aplikasi MiChat. Menurutnya, pelaku merupakan sindikat yang biasa beraksi di hotel-hotel.

"Mereka ini sudah sindikat, ada yang menawarkan jasa menjual diri, dan kelompoknya. Melakukan pemerasan serta pengeroyokan terhadap korban. Biasanya mereka di hotel dan sudah banyak sekali korbannya," kata Josina.**