PELALAWANPOS.COM-Viralnya ikan mati dikeramba Sungai Mamahan Desa Gondai beberapa waktu lalu, akibat diduga diracun oknum yang tidak bertanggung jawab.

Kini permasalahan itu menjadi sorotan masyarakat Kabupaten Pelalawan, tak hanya sering terjadi di Sungai Mamahan. Namun kondisi yang sama juga sering terjadi di Sungai Pangkalan Kerinci beberapa waktu lalu.

Hal itu disampaikan, Selasa (9/3/2021) Kepala Desa Makmur, Suwardi menyebutkan bahwa kondisi Sungai Mamahan tidak jauh berbeda dengan Sungai Pangkalan Kerinci yang juga sering diracun ketika air sungai mulai surut.

"Ya, sering ikan mati ketika air sungai mulai surut. Tentu memang perlu pengawasan bersama bg," terangnya.

Dijelaskan Kades yang dekat dengan masyarakat ini bahwa seharusnya Sungai Pangkalan Kerinci khususnya di belakang RSUD Selasih itu menjadi Icon wisata taman pancing, namun akibat sering diracun tentu mengakibatkan hilangnya keindahan alam.

Selain itu, kondisi tersebut telah membuat masyarakat mulai gerah karena masyarakat sudah sangat susah mencari ikan di sungai tersebut. "Kita juga butuh koordinasi bersama bg, dengan berbagai pihak untuk menjaga sungai kita ini," tegasnya.

Sementara itu, nelayan Kualo Kerinci, Kelurahan Kerinci Kota, Syahrul mengatakan memang kondisi Sungai Pangkalan Kerinci hari ini tidak sama dengan 10 tahun yang lalu dengan jumlah ikan yang melimpah.

Namun kini ikan di Sungai Pangkalan Kerinci sangat susah, ditambah rumput liar yang sudah menutup sungai. "Kita sudah sangat susah mencari ikan di Sungai Pangkalan Kerinci Pak, selain rumput liar yang menutup sungai, ditambah adanya oknum diduga meracun Sungai ketika musim air surut," ujar bapak yang sudah 20 tahun lebih hidup sebagai nelayan.

Dirinya berharap, Sungai Pangkalan Kerinci ini perlu pengawasan bersama oleh Masyarakat, Pemerintah dan Penegak Hukum, karena tanpa kerjasama bersama tidak akan bisa terjaga kelestariannya.***

Foto: Kepala Desa Makmur, Suwardi

Penulis : ES