Salah Satu Mes Pekerja Luar Daerah Subkontraktor April Group.
PelalawanPos.co-Ribuan warga luar daerah terpantau berdatangan masuk ke Kabupaten Pelalawan, tentunya kondisi ini akan merepotkan Pemerintah Kabupaten Pelalawan.
Pasalnya, ribuan warga tersebut diduga sengaja di datangkan dari luar daerah untuk dipekerjakan dalam project besar Group Asia Pacific Resources International Limited (APRIL).
Namun kondisi tersebut akan mempengaruhi setuasi kondisi penekanan pandemi Covid 19 di Kabupaten Pelalawan khususnya Kecamatan Pangkalann Kerinci.
Hingga sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Pelalawan dengan berbagai pihak sudah betungkulumus melakukan sosialisasi hingga pembatasan bagi masyarakat. Terlebih beberapa waktu lalu Presiden Republik Indonesia, Jokowi Dodo menegaskan PPKM darurat Jawa-Bali.
Hal itu dilakukan sebagai penekanan penyebaran pandemi Covid 19, karena sebelumnya Kabupaten Pelalawan memasuki zonah merah, namun dengan penekanan pandemi Covid 19 yang dilakukan oleh pemerintah kondisi tersebut dapat turun ke zonah orange.
Meski kondisi orange, mungkin tidak mungkin akan bisa kembali ke zonah merah akibat ribuan orang luar daerah yang berdatangan masuk ke Kota Pangkalan Kerinci. Terlebih informasi diterima PelalawanPos.co bahwa masyarakat yang berdatangan berasal dari daerah kasus tertinggi Covid 19.
"Kita tidak melarang orang berdatangan mencari nafka di Negeri Seiya Sekata ini, namun harus juga di perhatikan kondis Kabupaten Pelalawan hari ini khususnya Kota Pangkalan Kerinci yang masih dalam kondisi wabah Covid 19 yang mengewatirkan," kata Koordinator Pelalawan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Riau, Raihan F Dumayanta, Kamis (8/7/2021).
Lanjut dikatakannya, kondis wabah pandemi Covid 19 ini memang harus perlu kerjasama semua pihak, termasuk pihak perusahaan yang mendatangkan orang luar daerah masuk ke Kabupaten Pelalawan. Kalau tidak didata dengan benar tentu akan menjadi masalah baru, terlebih wabah Covid 19 menjadi perhatian besar negara Indonesia.
"Kemarin Pak Presiden secara resmi mengumumkan PPKM darurat Jawa-Bali, tentu ini menjadi kekhawatiran negara terhadap kondisi kesehatan masyarakat hari ini. Apalagi informasi yang kami terima masyarakat yang didatangkan berasal dari daerah PPKM darurat Jawa-Bali," terang Aktivis yang akan mengikuti Musda BEM se-Riau di Bengkali ini.
Selain itu, Raihan menambahkan jangan gara gara pihak perusahaan ingin mengejar target, namun mengabaikan keselamatan dan kesehatan masyarakat Kabupaten Pelalawan. Harusnya pihak perusahaan bijak dalam melihat kondisi hari ini.
"Kita harapkan, pihak Pemkab Pelalawan harus tegas dalam hal ini, jangan sampai nanti kondisi wabah Covid 19 kembali ke zonah merah. Terlebih selama ini Pemkab sudah banyak menghabiskan anggaran untuk penekanan pandemi Covid 19, bahkan sudah betungkulumus turun kelapangan memberikan sosialisasi hingga pembantasan kegiatan masyarakat," tungkasnya.(Es)