
Tapanuli Selatan (PelalawanPos)— Ketua Himpunan Mahasiswa Hukum (Himadikum) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) bersama tim Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) UMRI melakukan peninjauan langsung ke Desa Garoga, Kabupaten Tapanuli Selatan, salah satu wilayah yang terdampak paling parah akibat bencana banjir yang terjadi baru-baru ini.
Setibanya di lokasi, rombongan mendapati kondisi yang sangat memprihatinkan. Tumpukan kayu-kayu besar yang hanyut terbawa arus banjir memenuhi jalan desa hingga pekarangan rumah warga. Kondisi tersebut tidak hanya menghambat akses transportasi, tetapi juga menyulitkan proses penanganan dan pemulihan pascabencana.
Kedatangan Himadikum UMRI dan MAPALA UMRI bertujuan untuk melihat secara langsung kondisi faktual masyarakat terdampak, sekaligus mengumpulkan data lapangan yang akan digunakan sebagai bahan advokasi serta koordinasi penyaluran bantuan. Dalam keterangannya, Ketua Himadikum UMRI menyampaikan keprihatinan mendalam atas situasi yang dihadapi warga Desa Garoga.
“Kami melihat sendiri bagaimana masyarakat Garoga berjuang dalam kondisi yang sangat darurat. Material kayu berserakan, akses terputus, dan kebutuhan pokok belum sepenuhnya terpenuhi. Bantuan tidak boleh ditunda. Pemerintah daerah dan pemerintah pusat harus memberikan perhatian penuh agar penanganan cepat dapat dilakukan,” ujarnya.
Sementara itu, kehadiran MAPALA UMRI turut memberikan dukungan teknis, khususnya dalam penilaian kondisi medan dan lingkungan pascabanjir. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, mereka menilai bahwa penanganan dampak banjir membutuhkan penggunaan alat berat serta koordinasi lintas instansi untuk membersihkan kayu-kayu besar yang menutup jalur utama desa.
Ketua Himadikum UMRI juga menegaskan pentingnya gerak cepat dan terkoordinasi dari seluruh pihak, baik pemerintah, organisasi kemanusiaan, maupun relawan. Menurutnya, keterlambatan penyaluran bantuan hanya akan memperburuk kondisi fisik dan psikologis masyarakat terdampak.
Sebagai bentuk komitmen, Himadikum UMRI bersama MAPALA UMRI menyatakan akan terus memantau perkembangan situasi di Desa Garoga, mendukung proses advokasi, serta mendorong langkah-langkah pemulihan yang tepat, cepat, dan berkeadilan bagi masyarakat yang terdampak bencana.***