Pencurian Marak di Pangkalan Kerinci, Warga dan Yayasan Kemanusiaan Jadi Korban

Senin, 27 Oktober 2025

Foto atas (tangkap layar video beredar komponen kendaraan mobil digondol maling) dan Foto Bawah (Perlengkapan rumah tangga seperti jemuran juga ludes digondol maling).

Pangkalan Kerinci (PelalawanPos.co)– Aksi pencurian kembali marak di wilayah Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah warga melaporkan menjadi korban pencurian dengan total kerugian mencapai puluhan juta rupiah.

Para pelaku diduga beraksi pada malam hingga dini hari dengan berbagai modus, mulai dari membobol rumah hingga mencuri onderdil kendaraan seperti aki, velg, dan bahkan knalpot mobil.

Salah satu kasus yang menyita perhatian publik adalah pencurian knalpot ambulans milik Rumah Relawan Dhuafa (RRD). Akibat aksi tersebut, ambulans yang biasa digunakan untuk pelayanan kemanusiaan tidak dapat beroperasi, sehingga mengganggu kegiatan sosial yayasan itu.

Ketua Yayasan Rumah Relawan Dhuafa, Dedi Azwandi, mengaku sangat kecewa dan prihatin atas maraknya aksi pencurian yang hingga kini belum tertangani secara tuntas.

“Kami sangat berharap pihak kepolisian, khususnya Polsek Pangkalan Kerinci, segera menindak dan menangkap para pelaku. Ini sudah sangat merugikan masyarakat. Bayangkan, ambulans yang seharusnya membantu orang sakit, sekarang tidak bisa digunakan,” ujar Dedi, Senin (27/10/2025).

Tak hanya ambulans, warga sekitar juga turut menjadi korban. Salah satunya Tengku Sayed Nur Indrawan, warga RT 007 RW 005 Pangkalan Kerinci, yang melaporkan kehilangan tempat jemuran besi di halaman rumahnya pada pagi hari.

“Pagi tadi saya terkejut, tempat jemuran besi sudah hilang. Mungkin diambil tengah malam,” ungkapnya dengan nada kesal.

Selain itu, laporan serupa juga datang dari pemilik mobil toko Bening Kaca dan sejumlah warga di sepanjang Jalan Lintas Timur serta Jalan Seminai. Mereka mengaku kehilangan berbagai barang berharga hingga komponen kendaraan akibat aksi pencurian yang makin berani dan meresahkan.

Maraknya kejadian ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Warga meminta patroli dan pengawasan dari aparat kepolisian diperketat, terutama pada malam hari di wilayah rawan kejahatan.***