Oknum Pencaci Dishub Minta Maaf, Forum RT RW dan Kaling Pangkalan Kerinci Putuskan Usir dari Pelalawan

Senin, 29 September 2025

Mediasi Forum RT, RW dan Kaling Kecamatan Pangkalan Kerinci Bersama Dishub Pelalawa, Perwakilan Perusahan dan Oknum Pelaku.

Pangkalan Kerinci (PelalawanPos.co)-Dua orang oknum pekerja proyek PT Sinohydro Victory Jo berinisial GPA dan A yang sempat membuat gaduh dengan melakukan aksi mencaci maki Dishub Pelalawan dan kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pelalawan akhirnya meminta maaf secara terbuka. Permintaan maaf itu disampaikan dalam proses mediasi yang digelar di aula rapat Dishub Kabupaten Pelalawan, Senin (29/9/2025).

Mediasi tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Forum Pangkalan Kerinci Kota, Agustiar, Ketua Forum Pangkalan Kerinci Timur, Sauli, Sekretaris Forum Kecamatan Pangkalan Kerinci Erik Suhenra, dan puluhan RT dan RW Kecamatan Pangkalan Kerinci, perwakilan PT Sinohydro Victory Jo selaku pihak perusahaan tempat oknum bekerja, serta Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pelalawan, Ferry Zulkarnain Fasda Bino dan oknum pelaku.

Dalam pertemuan itu, oknum pelaku mengakui kesalahannya dan menyampaikan permintaan maaf kepada pihak Dishub maupun masyarakat Kabupaten Pelalawan atas tindakan tidak terpujinya. Ia juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Namun, sebagai bentuk sanksi sosial, forum bersama Dishub serta perusahaan akhirnya sepakat untuk meminta oknum tersebut meninggalkan wilayah Kabupaten Pelalawan. Langkah ini diambil agar kejadian serupa tidak terulang kembali serta menjaga kondusifitas hubungan antara masyarakat, pemerintah, dan pihak perusahaan.

Ketua Forum Kecamatan Pangkalan Kerinci Kota, Agustiar menegaskan bahwa tindakan mencaci maki terhadap instansi pemerintah adalah perbuatan tidak patut dan bisa merusak hubungan sosial.

“Kita berharap ini menjadi pelajaran agar semua pihak lebih menghargai dan menjaga etika dalam berkomunikasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, rombongan Forum RT dan RW Kecamatan Pangkalan Kerinci mendatangi Kantor Dishub tersebut bertujuan ingin mengetahui sikap dari Dinas Perhubungan dan dari Kontraktor RAPP, mengingat Kabupaten Pelalawan merupakan tanah bertuah yang mengedepankan adap.

“Pelalawan Negeri bertuah, Negeri Seiya Sekata, Negeri Pelalawan merupakan negeri yang menjunjung tinggi adat, sebagai orang yang tinggal dan berdomisili di Pelalawan, kita harus menjunjung adap dan menjaga marwah daerah dalam kehidupan sosial,” tegas Erik dalam mediasi.

Tidak sampai disitu saja, Erik juga mengingatkan jika hal yang dapat mencoreng marwah daerah tersebut dibiarkan, maka kedepannya tidak ada lagi marwah negeri. Untuk itu perlu diberikan efek jera terhadap orang yang telah mencoreng nama baik Kabupaten Pelalawan.

“Untuk permintaan maaf sudah kami maafkan, tetapi ini bukan tentang kata maaf, terhadap orang yang telah mencoreng nama Pelalawan harus angkat kaki dari Pelalawan,” kecamnya.

Disisi lain, Kadishub Pelalawan, Ferry Zulkarnain Fasda Bino, M.Si, mengatakan pada dasarnya secara pribadi ia juga tidak menerima cacian dari yang bersangkutan, namun karena dalam kondisi saat bertugas, pihaknya terpaksa memaklumi hal itu.

“Pada intinya secara pribadi saya tidak menerima, tapi sudah saya maafkan, namun secara marwah, banyak masyarakat Kabupaten Pelalawan tidak menerima dan menunggu sikap dari pihak perusahaan,” tandasnya.

Sementara itu, Reza, Site Manager PT Sinohydro Victory Jo dalam pertemuan itu menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten dan masyarakat Pelalawan, sedangkan terhadap GPA dan A, pihaknya mengaku sudah diberhentikan dari perusahaan.

“Terhadap Karyawan kami yang berbuat hal yang dapat mencoreng marwah Pelalawan ini sudah kami berhentikan dan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pada hari ini juga akan kami pulangkan ke Medan,” tutupnya.

Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, Video GPA mencaci-maki petugas Dishub Pelalawan dalam operasi penertiban bus karyawan PT RAPP viral di media sosial, namun setelah mendapat kecaman dari berbagai pihak, yang bersangkutan langsung meminta maaf melalui media sosial.

Terkait kecaman tersebut, Forum RT, RW dan Kaling Pangkalan Kerinci mendesak agar yang bersangkutan meminta maaf dan pergi meninggalkan Kabupaten Pelalawan sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada yang bersangkutan.***