Serangan Israel Bukan Konflik, Tapi Pembantaian Palestina!

Ahad, 16 Mei 2021

Foto: AFP-AlJazeera (intr)

PELALAWANPOS.co-Menteri Hak Asasi Manusia Pakistan Shireen Mazari mengomentari pernyataan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres yang menyebut ketegangan antara Palestina dan Israel saat ini sebagai sebuah konflik.

Menurut Mazari, situasi terkini bukan sebuah konflik, melainkan pembantaian yang dilakukan Israel terhadap Palestina.

"Dengan penuh hormat SG (sekretaris jenderal), ini semua bukanlah konflik, tapi pembantaian oleh penjajah dan PBB perlu menegakkan tanggung jawabnya dalam melindungi masyarakat Palestina terhadap terorisme Israel," ujar Mazari via Twitter, dilansir dari laman Anadolu Agency pada Ahad (16/5).

"Ingat Charter VII dari Piagam PBB!" tambah Mazari, mengacu pada bagian dokumen yang memungkinkan Dewan Keamanan PBB untuk menentukan adanya ancaman terhadap perdamaian, atau tindakan agresi, dan untuk mengambil tindakan militer dan nonmiliter untuk memulihkan perdamaian dan keamanan internasional.

Pasukan Israel melancarkan hampir 30 serangan udara antara Jumat malam dan Sabtu pagi di wilayah utara Jalur Gaza.

Serangan Israel di Jalur Gaza yang diblokade menewaskan delapan warga Palestina, menjadikan jumlah korban tewas menjadi 139, dengan 950 lainnya terluka. Enam anak dan dua wanita dibunuh oleh pasukan Israel dalam serangan terbaru.

Ketegangan meningkat di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur dan di Masjid Al-Aqsa sejak bulan suci Ramadhan, ketika pasukan dan pemukim Israel menyerang warga Palestina.

Ketegangan menyeruak dari Yerusalem Timur ke Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina di sana bersumpah untuk membalas serangan Israel di Masjid Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah jika mereka tidak dihentikan.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967. Zionis kemudian mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Sementara itu di New York, Guterres menyerukan persatuan DK PBB atas konflik Palestina-Israel yang tengah berlangsung saat ini. Seruan itu disampaikan berbarengan dengan kekecewaan atas minimnya multilateralisme dalam menyelesaikan konflik tersebut.

DK PBB dijadwalkan menggelar pertemuan darurat mengenai konflik Palestina-Israel pada Minggu (16/5).