Langgam (Pelalawanpos) - Wakil ketua DPRD Pelalawan, Baharuddin mengaku prihatin atas meninggalnya 3 orang Bayi dibawah Lima tahun (Balita) akibat kelalaian supir yang mengangkut 32 karyawan Buruh Harian Lepas (BHL) pada Sabtu (22/2/2025) siang tadi wib di Desa Segati Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan, Riau.
Mobil jenis Colt Diesel yang mengangkut karyawan BHL PT. Nusa Warna Raya (NWR) perusahaan grup nya RAPP itu dan anak-anak itu dikabarkan sempat menabrak jembatan sebelum akhirnya terjun ke sungai Segati.
" Kami prihatin atas musibah yang dialami para korban, ya. Kami minta agar pihak kepolisian mengusut tuntas peristiwa tragis ini. Kita akan minta Disnakertrans periksa soal pekerjanya," kata Baharuddin, SH., MH Sabtu (22/2/2025) petang wib.
Komisi 4 DPRD Pelalawan nantinya akan segera menjadwalkan untuk pemanggilan pihak perusahaan dan dinas terkait. Dugaan kelalaian dan memperkerjakan anak-anak menjadi isu krusial yang menjadi perhatian serius.
Politisi partai Golkar itu meminta agar pihak perusahaan bertanggungjawab atas korban jiwa yang ditimbulkannya. Dari data sementara diketahui ada 3 Balita tewas, 6 orang dewasa dan 6 orang Balita masih belum ditemukan, sedangkan korban selamat saat ini sebanyak 17 otang 3 anak-anak.
Salah seorang warga Segati, Zulheri mengatakan bahwa truk colt diesel itu membawa penumpang pekerja di tanaman Akasia milik PT NWR, didalamnya juga ada anak anak yang balita.
"Dari 32 orang penumpang itu, 12 orang adalah anak anak dan balita, sedangkan sisanya adalah orang dewasa yang menjadi buruh kebun PT. NWR,"katanya
Kapolsek Langgam Iptu Jerri Sinaga membenarkan kejadian naas itu.
" Iya, bang. Menggunakan Colt Diesel mengangkut karyawan PT NWR,," jawab Kapolsek
Sementara itu, pihak PT NWR berdalih bahwa sebanyak 32 orang yang terlibat kecelakaan itu merupakan tenaga kerja PT Empat Res Bersaudara (PT ERB) yang menyediakan tenaga penanaman dan perawatan. Ditegaskan Andika, saat kejadian penumpang tersebut dalam posisi tidak melakukan aktivitas pekerjaan atau libur bekerja.
"Mereka melakukan perjalanan untuk berbelanja di Desa Segati ," kata Humas PT NWR, Andika melalui klarifikasi yang diterima media ini, Sabtu (22/2/2025).
Pernyataan berbeda datang dari Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Anom Karibianto, mengungkapkan bahwa kecelakaan terjadi saat truk tersebut membawa pekerja yang hendak melakukan penanaman dan pembibitan akasia.
"Kecelakaan diduga disebabkan oleh sopir yang mengantuk. Akibatnya, kendaraan yang dikemudikannya hilang kendali dan masuk ke dalam sungai," jelas Anom sebagaimana dikutip dari kompas com
Warga Segati Taufik mengatakan aktifitas pasar Segati di buka pada hari Ahad, dari pagi sampai malam. Namun para pedagang sudah berdatangan sejak sore Sabtu yang kadang Mulai membuka dagangannya.
"Kalau pagi Sabtu belum buka pasar Segati,"katanya singkat***