Cecep Yusuf Sujana (Mahasiswa STIE Riau).
PELALAWANPOS.co-Mahasiswa adalah lidah bagi rakyat untuk bersuara, selain itu mereka juga sebagai pengemban amanat rakyat. Peran mahasisiwa sebagai agent of change dan social control merupakan sebuah perubahan menuju ke arah yang lebih baik serta menjadi pengontrol untuk dirinya sendiri, sedangkan untuk negara bertugas menjadikan mahasiswa lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya.
Kesejahteraan para buruh di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Banyak dari mereka tertindas dan mendapat ketidakadilan, seperti mendapat upah yang minim.
Maka dari itu, untuk memenuhi kebutuhan tak jarang mereka bekerja dan tak menerima gaji dengan jam kerja yang berlebihan menguras waktu dan keringat, hal ini tentunya mendapat perhatian dari para mahasiswa yang prihatin melihat rakyat yang tertindas oleh ketidakadilan.
Hari ini mahasiswa tak lagi turun kejalan melihat kondisi Covid 19 yang sedang melanda negeri ini, namun semangat perjuangan dalam memperingati hari buruh terus membara di darah mahasiswa.
Kini melalui media sosial maupun media massa mahasiswa terus mengkampanyekan untuk menegakkan keadilan bagi kaum buruh sekaligus memperingati Hari Buruh Internasional.
"Mari kita perjuangkan hak-hak buruh, melalui momen Hari Buruh Nasional ini, diharapkan para buruh lebih sejahtera," ucap lantang Mahasiswa STIE Riau, Cecep Yusuf Sujana kepada media ini, Sabtu (1/5/2021).
Ditambahkan kader KAMMI Pelalawan ini, bahwa masalah upah masih menjadi masalah hingga saat ini, terlebih di bulan Ramadhan ini para buruh sangat mengharapkan THR untuk dibayarakan tepat waktu.**