Tradisi Mandi Balimau di Kecamatan Bandar Seikijang (foto/Rlwn)
PELALAWANPOS.co- Masyarakat Kabupaten Pelalawan hingga hari ini masih menjaga tradisi mandi balimau, tradisi mandi balimau merupakan tradisi dalam menyambut bulan puasa ramadhan.
Balimau merupakan tradisi yang menggunakan jeruk nipis, jeruk purut atau jeruk kapas sebagai bahan utamanya. Pelaksanaan yang hanya dilakukan selama sekali setahun, itu dianggap masyarakat sebagai tradisi yang sakral dan ditunggu-tunggu menjelang ramadhan.
Kegiatan mandi balimau dilaksanakan sore hari menjelang puasa ramadhan, sebagai rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan puasa ramadhan dan sekaligus tempat mensucikan diri.
Tradisi mandi balimau hingga hari masih dilestarikan dan bahkan mendapat dukungan dari pemerintah daerah seperti mandi balimau sulta, dan mandi balimau potang mogang yang selalu diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Pelalawan.
Menurut sejarah sebelum pelaksanaan mandi balimau ini dilakukan berbagai kegiatan acara seperti memberikan santunan anak yatim piatu dan kegiatan siraman rohani dengan mendatangkan ustadz denga materi seputar ramdhan dan meteri lainya.
Biasanya acara dihadiri oleh seluruh tokoh masyarakat, tokoh adat (ninik mamak), serta para pemuda dan masyarakat untuk berkumpul dan saling berjumpa serta saling memaafkan.
Saat ini tradisi balimau lebih menarik dengan berbagai macam kegiatan yang menghibur masyarakat seperti lomba pacu sampan, lomba panjat batang pinang dan lain-lain, agar para wisatawan lokal tidak merasa bosan dan dapat ikut dalam kegembiraan menyambut puasa ramadhan.
Semenjak Pandemi Covid 19 melanda seluruh daerah di Indonesia, termasukan di Kabupaten Pelalawan, kegiatan tradisi balimau disederhanakan serta dibatasi dengan mematuhi protokol kesehatan Covid 19.
Sudah satu tahun lebih Covid 19 menyerang negeri ini, masyarakat Kabupaten Pelalawan berharap di bulan suci ramadhan ini semoga virus berbahaya ini dapat hilang dan kembali normal seperti semula.***