Dukung Polda Riau Buru Pelaku Pembakaran Lahan di Dumai-Bengkalis, Jhony Charles: Sudah Sepatutnya, Kondisi Kian Berbahaya

Sabtu, 29 April 2023

Jhony Carles. (Foto/Istimewa)

Pekanbaru (PelalawanPos.co)-Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang kini terjadi di perbatasan Kota Dumai-Kabupaten Bengkalis, terus mendapat sorotan dari berbagai pihak. Apalagi kejadian itu telah menimbulkan dampak lain seperti kabut asap.

Terkait hal itu, Kapolda Riau Irjen M Iqbal memerintahkan jajarannya memburu pihak yang diduga menjadi pelaku aksi pembakaran lahan di kawasan itu.

Kebijakan Kapolda Riau tersebut didukung tokoh muda Riau asal Rokan Hilir, Jhony Charles. Menurutnya, langkah Kapolda Riau tersebut patut didukung. Menurutnya, bila kejadian itu disengaja, hal itu mengindikasikan bahwa pelaku memang tidak memiliki rasa kemanusiaan. Apalagi sejak jauh-jauh hari, banyak pihak yang menyerukan untuk bersama-sama mengantisipasi supaya Karhutla jangan sampai terulang lagi.

"Kalau ada indikasi pelaku adalah orang suruhan, maka penindakan harus sampai kepada orang yang menyuruh. Penanganan secara hukum harus tuntas," ujarnya, Rabu (25/4/2023).

Seperti dirilis media massa, sejak lima hari lalu Karhutla terjadi di Desa Tanjung Leban Kecamatan Bandar Laksamana Kabupaten Bengkalis dan Desa Pelintung Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai. Akibat kejadian itu, Kota Dumai sempat diselimuti kabut asap yang lumayan tebal. Tak ayal, kondisi itu langsung dikeluhkan masyarakat.

Ditambahkan pria yang akrab disapa JC ini, Karhutla yang terjadi di perbatasan Dumai-Bengkalis ini memang patut menjadi perhatian bagi semua pihak. Hal itu mengingat lahan yang terbakar mencapai 50 hektar. Angka ini merupakan yang terluas dibanding kejadian serupa yang pernah terjadi sepanjang tahun ini.

Ekstrim dan Berbahaya 
Apalagi, tambahnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan ada sejumlah daerah di Tanah mulai memasuki kondisi panas ekstrim dan berbahaya. Kondisi ini dipicu tingkat indeks ultraviolet (UV) yang tinggi. Khususnya pada pukul 11.00 WIB hingga 12.00 WIB. Di mana BMKG memprakirakan tingkat Indeks UV di wilayah Indonesia sangat tinggi (merah, risiko bahaya sangat tinggi) hingga ekstrem (ungu risiko bahaya sangat tinggi).

"Masukan dan informasi berharga seperti ini wajib kita perhatikan. Setidaknya, kita bisa lebih berhati-hati lagi dan semakin peduli untuk mencegah Karhutla," tambahnya.

Khususnya untuk Provinsi Riau. Hal itu mengingat bayak kawasan di Riau yang terdiri dari lahan gambut. Bila terbakar, maka penanganannya butuh upaya ekstra, karena tidak mudah untuk memadamkan api di lahan gambut.

"Riau juga disebutkan sudah masuk dalam fase musim kemarau pada akhir April ini. Berdasarkan hal ini saja, seharusnya kita sudah bisa mengambil gambaran betapa berbahayanya jika Karhutla terjadi di Riau. Jadi masalah Karhutla ini jangan dianggap remeh. Semua pihak harus bahu membahu dan mencegah terjadinya Karhutla, " Ingat JC lagi.

Seperti dirilis media massa sebelumnya, Kapolda Riau Irjen M Iqbal menegaskan pihaknya memburu pelaku pembakar hutan dan lahan di perbatasan Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis yang sudah berlangsung sejak beberapa hari belakangan ini.

"Saya perintahkan Direktur Reskrimsus untuk selidiki, tindak tegas dan proses hukum (pelaku)," tegas Iqbal usai meninjau dan ikut memadamkan kebakaran lahan di Kota Dumai, Senin (24/4/2023) kemarin.

Dalam kesempatan itu, Kapolda Riau juga  mengultimatum pelaku pembakaran hutan dan lahan agar jangan main-main, terutama yang terjadi di Dumai. ***