World Enviroment Day, Rohil Aksi Tanam Pohon

Jumat, 10 Juni 2022

Bupati Rohil Afrizal Sintong menanam pohon menandai peringatan hari Lingkungan Hidup Sedunia di Bagansiapiapi

ROKAN HILIR (PelalawanPos) - Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) jatuh setiap 05 Juni, momentum refleksi seluruh dunia tentang penting mengambil peran dalam aksi kolektif bersama-sama mencapai tujuan keadilan lingkungan hidup yang sehat dan berkelanjutan.

Pemerintah Kabupaten Rohil diinisiasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) peringatan hari lingkungan hidup sedunia penanaman ribuan pohon Kamis (9/6/2022).di eks danau buatan, tepatnya di jmbatan pedamaran l. Kegiatan dibuka Bupati Rohil Afrizal Sintong ditandai pukul Gong Romo Manunggal Parit Aman tampak hadir Wabup Rohil H Sulaiman ,Ketua TP PKK Sanimar Afrizal dan unsur lainnya.

Sesuai tema hari lingkungan hidup sedunia "Satu Bumi Untuk Masa Depan" maka

"Pemkab Rohil berupaya menciptakan lingkungan yang sehat untuk bumi itu sendiri dan kelangsungan seluruh makhluk hidup,"Kata  Kadis DLH Suwandi, S.sos

Pelaksanaan peringatan hari lingkungan hidup sedunia diRohil katanya sengaja dipusatkan ditaman hijau oleh karna saat ini sedang ditata ulang .Pihak nya menargetkan eks danau buatan akan dijadikan lokasi  destinasi wisata bagi masyarakat

Sebagai lokasi destinasi perlu penataan berbagai lokasi ditaman, kolam dan fasilitas lainnya ,menanam pohon dan dikolam ditabur ribuan benih ikan

Arahan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dibacakan Bupati Rohil Afrizal  Sintong mengatakan menyampaikan (World Environment Day) ditetapkan Majelis Umum PBB

Peristiwa Konferensi Stockholm, Swedia pada tanggal 5-6 Juni tahun 1972 dengan tema “Only One Earth” pada tahun 1974, Hari Lingkungan Hidup sedunia pertama kali diperingati.

Kemudian ditahun 2022 ini kembali diperingati dengan tema “Only One Earth”, dan fokus Living Sustainably in Harmony with Nature. hasil pertemuan internasional Stockholm+50 di Swedia mengundang Kepala Negara dan Menteri Lingkungan Hidup sedunia.Tahun 2022, Indonesia World Enviromement day' dengan mengambil tema yaitu “Satu Bumi untuk Masa Depan”.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini merupakan peringatan 50 tahun pada Konferensi Stockholm. Konferensi Stockholm tahun 1972 tersebut meletakkan dasar pengaturan global mengenai perlindungan lingkungan dan hubungan pembangunan dengan alam dan manusia.

"Dengan demikian, hingga kekinian dapat kita pelajari dan hayati, bagaimana  erjalanan pembangunan lingkungan hidup di Indonesia selama 50 tahun,"paparnya 

Pembangunan lingkungan di Indonesia dalam perjalanannya secara praktis melembaga semakin beraktualisasi dengan nyata.

Kondisi tersebut memberikan kebanggaan tersendiri bagi kita sebagai bangsa, negara di antara negara-negara di dunia, Dimana kita telah cukup gigih bekerja nyata dalam aspek lingkungan, dengan karya dan kerja keras semua elemen bangsa kita, seluruh masyarakat Indonesia. Dengan sungguh- sungguh menjalankan pokok- pokok kebijakan Presiden Joko Widodo. Sedangkan dari aspek pembangunan lingkungan hidup dan tata kelola sumberdaya alam.

"Kita dapat mencatat berbagai perkembangan ," katanya ,Beberapa perkembangan dimaksud Bupati, diantara Transformasi struktural dan produktivitas alam dan manusia untuk mengatasi

kesenjangan dan mewujudkan kesejahteraan seperti dalam hal akses kelola lahan.

Kemudian, melalui Nawa Cita melakukan langkah korektif. Mengubah dan menjadikan keberpihakan kepada rakyat lebih mengemuka, diaktualisasikan. Areal hutan ditata dengan pemanfaatan hutan sosial seluas serta pencadangan kawasan untuk tanah obyek reforma agraria (TORA) dan perijinan korporat dikendalikan.

Meski demikian tantangan kedepan tidaklah mudah. Obyektivitas dan kejernihan melihat suatu masalah untuk membangun artikulasi penyelesaian masalah  pijakan kolaborasi yang sangat penting.

Peringati ini sambungnya menjadi momentum penting untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran, kepedulian memperbaiki perilaku adil terhadap lingkungan.

"Meraih lingkungan sehat membutuh dukungan dan keterlibatan berbagai pihak secara konstruktif. dalam satu arah, sejalan dengan tujuan nasional dan cita

cita bangsa Indonesia ," pungkasnya (Syofyan Rambah)