Diduga Terlalu Kritis, Presma Unilak Dianiaya Didalam Kampus
PELALAWANPOS.COM-Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif (BEM) Universitas Lancang Kuning, Cep Permana Galih dikabarkan mengalami penganiayaan.
Atas peristiwa penganiayaan yang dialaminya, melalui kuasa hukumnya, Muhajirin, telah membuat laporan ke Kepolisian.
Laporan nya, kata Muhajirin, sudah dimasukkan ke Polresta (Pekanbaru) dengan STTPL (Surat Tanda Terima Laporan,red) Nomor : STTLP/077/I/2021/SPKT UNIT II/RESTA PKU.
''Kami melaporkan nya pada Jumat (29/1) kemarin,'' kata Muhajirin, Ahad (31/1/2021).
Menurut dia, kronologis yang ia terima, penganiyaan dialami Cep Permana terjadi Kamis (28/1/2021) sekitar pukul 21.40 WIB.
Kliennya kata Muhajirin, saat itu sedang berada di Sekretariat BEM Fakultas Ekonomi Unilak, bersama seorang rekannya berinisial AGS. Kemudian, tiba-tiba ia dihampiri beberapa orang tak dikenal.
Penganiayaan ini sebut Muhajirin, diduga terjadi, karena sering kliennya sering mengkritisi kebijakan rektor.
''Diduga kuat para pelaku suruhan rektor. Karena para pelaku meminta klien kami (Cep,red) tidak demo-demo dan juga meminta klien kami membuat video klarifikasi permintaan maaf kepada rektor,'' ungkap Muhajirin.
Kepada kliennya, para pelaku mengancam akan menikam jika tidak melakukannya.
Selain ancaman, para pelaku juga memukul dan menampar korban. Kemudian, juga memukul AGS yang mencoba melerai aksi pelaku.
Fakta lainnya, para pelaku juga ada yang memukul sekat pembatas di Sekretariat BEM hingga rusak.
''Pelakunya diduga empat orang,'' kata Muhajirin.
Setelah peristiwa penganiayaan itu, korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Prima Pekanbaru untuk mendapat perawatan. Sedangkan, laporan Polisi dibuat keesokan harinya.
Sejauh ini, sebut Muhajirin, korban telah dimintai keterangan oleh penyidik, setelah mengikuti proses visum.
''Saat ini kami menunggu hasil pengusutan dari pihak kepolisian,'' katanya.
Sedangkan, kondisi terbaru korban, Sambung Muhajirin, saat ini masih menjalani proses pemulihan di rumah sakit.
''Mohon doanya agar klien kami bisa menjalankan aktifitasnya kembali,'' kata Muhajirin.
Menangggapi hal ini Rektor Unilak Junaidi enggan berkomentar. Dia meminta untuk menanyakan laporan dugaan pemukulan ke pihak Humas Unilak.
''Silakan koordinasi sama Humas Unilak,'' singkat Junaidi.**
Sumber : Riauaktual.com