Kanal

Potensi Beras Penyalai Menjanjikan, Ini Yang Dibutuhkan Petani Kuala Kampar

Kuala Kampar (PelalawanPos.co)- Potensi beras penyalai Kabupaten Pelalawan di Kecamatan Kuala Kampar yang berada diwilayah terluar yang berbatasan langsung dengan Kepulauan Riau dan memiliki jarak tempuh yang sangat jauh dari ibu kota Kabupaten di Pangkalan Kerinci. 

Namun meski demikian salah satu kecamatan tertua ini memiliki potensi pertanian padi yang menjanjikan. Dikenal sebagai lumbung padinya Kabupaten Pelalawan. 90 persen produksi gabah di Negeri Seiya Kekata ini berasal dari pulau Penyalai.

Sebagai sentra padi, Kuala Kampar memiliki potensi pertanian yang masih bisa di kembangkan, lahan yang sangat luas serta bibit padi unggulan asli daerah menjadi ciri khas padi Kuala Kampar. Ditambah lagi lahan gabah yang subur tanpa menggunakan pupuk, menjadi beras Penyalai makin di gemari masyarakat Pelalawan. 

Berdasarkan data diterima media ini, Kecamatan Kuala Kampar memiliki potensi sawah kurang lebih sekitar enam ribuan hektar, atau hampir 90 persen dari total keseluruhan luas lahan sawah yang ada di Kabupaten Pelalawan yakni, 7.653 hektar.

Dari penelusuran tim media Pelalawan, berbagai macam fakta muncul di lapangan mulai dari aspirasi para petani yang perlu diperhatikan. Hingga diduga adanya oknum pemain beras Penyalai Kuala Kampar serta penguasaan lahan pertanian oleh oknum tertentu. 

Selain itu, tidak sedikit anggaran pemerintah yang di gelontorkan untuk pengembangan gabah di Kuala Kampar, namun tetap sajah belum memberikan hasil signifikan untuk kesejahteraan para petani.

Dengan kehadiran BUMD Tuah Sekata tentunya diharapakan mampu menjadi distributor beras para petani Kuala Kampar dan mampu mensejahterakan para petani beras di Kuala Kampar.

Salah satu petani padi di desa Sungai Solok Herjohari (53) dengan hadirnya distributor beras diharapkan mampu mensejahterakan petani, mengingat selama ini para petani menjual beras kepada tangkula dengan harga yang bervariasi yang lebih murah.

"Selama ini kita jual dengan tangkula, mau tidak mau kita jual dengan harga yang ditentukan oleh mereka. Dengan hadirnya BUMD Tuah Sekata diharapkan harga beras dapat mensejahterakan para petani, dan tidak ada lagi monopoli harga beras para petani," kata Herjohari kepada tim media Pelalawan beberapa waktu lalu, Selasa (31/1/2023). 

Lanjut petani yang disapa Her ini, menjelaskan, dengan adanya distributor tetap, apa yang menjadi kendala para petani seperti racun dan lainnya, bisa di tanggulangi terlebih dahulu. Sebab selama ini para petani terpasak berhutang untuk membeli racun hama dengan imbalan bunga yang besar. 

"Kita mengharapkan distributor seperti BUMD Tuah Sekata kedepan dapat memberikan pembinaan terhadap para petani," ujar Her. 

Hal senada juga disampaikan, Kasmuri (52) petani padi Sungai Solok, Ia meminta kepada pemerintah bantuan seperti racun, karena harga racun tersebut cukup mahal. Setidaknya, ada subsidi dari Pemerintah Kabupaten Pelalawan.

"Selama ini kita membeli racun secara mandiri dengan anggaran pribadi, namun harganya cukup mahal, terpaksa kita mencari pinjaman untuk membili racun tersebut. Terlebih racun yang digunakan ada 2 jenis, masing-masing racun dipergunakan pada waktu sebelum padi ditanam dan pada saat padi sudah ditanam 1 bulan," ungkap Kasmuri. 

Ditambahkan Kasmuri, selain racun, Ia juga meminta Pemerintah Kabupaten Pelalawan memperhatikan fasilitas jalan umum yang rusak parah, agar masyarakat petani dipermudahkan sampai ke tujuan. Tentunya, dengan fasilitas jalan yang baik akan berdampak meningkatnya ekonomi masyarakat. Terlebih, lokasi gabah cukup jauh dari ibu kota kecamatan Kuala Kampar. (Tim)

Ikuti Terus Pelalawanpos

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER