Kanal

Dua Alumini 1973 Pesantren Thawalib Parabek Hadiri Milad ke 112 Tahun

Bukittinggi,pelalawanpos.co - H Dheni Kurnia yang saat ini menjabat penasehat ahli Gubernur Riau bidang informasi dan komunikasi dan H Asra Faber anggota DPRD Provinsi Sumatera barat (Sumbar) yang merupakan alumni tahun 1973 hadir dalam acara perayaan ulang tahun ke 112 tahun Perguruan Islam Thawalib Parabek di Parabek di Ladang Laweh, Kecamatan Banuhampu, Bukittinggi Agam, Rabu (21/9/2022).

Kehadiran Dheni Kurnia dan Asra Faber bersama teman alumninya 1973 itu sekitar 40 orang, namun saat itu H Dheni Kurnia didaulat menyampaikan sambutan mewakili 5000 alumni pondok pesantren Thawalib Parabek Bukittinggi tersebut.

Dheni Kurnia sendiri, usai menyelesaikan pendidikan di pondok pesantren Thawalib Parabek ini, melanjutkan pendidikan di universitas Riau, kemudian menjadi wartawan. Saat menjadi wartawan Dheni Kurnia melanjutkan pendidikan S2 di Amerika dan sebelum menjadi penasehat ahli Gubernur Riau bidang informasi dan komunikasi, Dheni Kurnia pernah menjadi ketua PWI Riau dua periode dan saat ini Dheni Kurnia juga menjabat ketua JMSI Riau.

Perguruan agama Islam tua dan terbesar di Pulau Sumatera itu, saat ini dikenal dengan pondok pesantren Thawalib Parabek dan, telah melahirkan ratusan ribu alumni. Tidak hanya dari berbagai wilayah di Indonesia, tetapi juga berasal dari Singapura, Malaysia, Brunei dan Patani Thailand.

Para alumni pondok pesantren Thawalib Parabek ini, juga banyak yang melanjutkan pendidikannya ke mancanegara, di samping negara-negara Arab, juga tidak sedikit yang memperoleh gelar doktor (S3) di Amerika dan Eropa.

Dalam sambutanya, H Dheni Kurnia mendorong para alumni dan masyarakat Indonesia untuk memasukan anaknya sekolah di pesantren. 

"Sekolah di pesantren Thawalib Parabek ini atau pesantren yang ada saat ini adalah dasar dari semua keilmuan, sekolah di pesantren tidak hanya jadi penceramah, tapi juga pada semua bidang," ujar Dheni Kurnia.

Dheni Kurnia mencontohkan rekan alumninya tahun 1973 atas nama Drs H Asra Faber MM, sebelum menjadi DPRD Sumbar, beliau adalah lulusan pondok pesantren Thawalib Parabek dan pernah menjadi Aparatur Sipil Negara bertugas sebagai kepala Kementrian agama di Sumbar. "Banyak alumni pesantren Thawalib Parabek ini yang jadi pejabat dan masuk ke dunia politik," ujar Dheni.

Dijelaskanya juga, Asra Faber alumni 1973 Thawalib Parabek jadi pejabat dengan jabatan anggota DPRD Sumbar juga salah satu penceramah kondang. "Kenapa bisa pejabat atas nama Asra Faber ini berceramah, karena dia alumni pesantren Thawalib Parabek," ujar Dheni.

Sekolah agama yang kini disebut “Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi Agam” ini didirikan oleh murid sang mahaguru dari Mekah, Arab Saudi, yang juga berasal dari Minangkabau, yakni Syekh Ahmad Chatib al Minangkabawi. Waktu itu, pada 1910, Luthan bin Musa pulang membawa ke Indonesia. Sang mahaguru pada ijazahnya, nama Luthan bin Musa diubah menjadi Ibrahim Musa.

Kehebatan Ibrahim Musa memang luar biasa, beliau mendapat julukan terhormat menjadi Syekh Ibrahim Musa. Tetapi selain menjadi Syekh Ibrahim Musa Parabek, nama popularnya adalah Inyiak Parabek.

Kisahnya, setelah pulang ke tanah air, tahun 1910, Ibrahim Musa mendirikan sebuah surau yang dibangun dengan tangan sendiri. Pada tahun 1918 atau delapan tahun kemudian ia mengajak Inyiak Deer, atau Haji Karim Amrullah, ayah Hamka, membangun lembaga pendidikan bernama Sumatera Thawalib.

Inyiak Parabek merupakan ulama kharismatik Minangkabau. Bersana dia ada Syekh Tajir Jalaluddin, Syekh Karim Amrullah, Inyiak Canduang, Inyiak Jambek, Syekh Abdul Latif Syakur, Syekh Abbas Qdi Ladang Laweh, Inyiak Canduang, Syekh Abbad Padang Japang, Syekh Saad Mungka, Syekh Jamil Jah, Sykeh Thaib Umar serta sederatan panjang nama ulama Minang yang hingga kini tak tertirukan.(*)

 

Ikuti Terus Pelalawanpos

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER